Cerpen
MIMPI
ITU
Oleh
: Rosi Karmila
A
|
ku terbangun ketika merasa tubuhku ada yang
menggoncangnya ku dapati mama
duduk di pinggir tempat tidurku. . . .
kamu mimpi apa nak? Kok teriak-teriak memanggil nama
adikmu. Aku baru sadar kalau ternyata itu hanya mimpi, aku menatap mama, dan
menggelengkan kepala ku, ya sudah kalau begitu.
Kamu
sholat subuh dulu baru tidurnya di lanjutin , ku dengar samar-samar kata mama
yang telah hilang dari kamarku.
Aku
baru ingat mimpi ini sperti nyata .. . . . . ku lihat dalam mimpiku mimpiku rio
dan ica berboncengan, ketika menyalip bis dihadapanya rio kurang teliti dari
arah yang berlawanan, mobil truk yang membawa barang melaju dengan kencang, rio
tak dapat menghindarinya motor yang di kendarairio langsung beradu dengann
moncong truk.
Ica yang duduk di depan melambung ke atas beradu
dengan atap trus kemudian terhempas ke aspal. Sementara rio terjepit di
antara motornya hingga terseret beberapa meter. Aku berteriak melihat semua itu
terlebih ketika aku melihat ica tak bergerak sama sekali aku berlari
menghampiri ica, yang sudah tidak bergerak lagi.
Ica……..
Panggil ku histeris. Saat itulah mama kaget dan
membangunkan ku akupun beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk
berwudhu. Selang beberapa saat akupun khusuk menjalankan kewajibanku sebagai
seorang muslimah.
pagi
seperti biasa kami telah berkumpul di meja makan untuk sarapan mama mewajibkan
anak-anaknya untuk sarapan di rumah sebelum beraktifitas, karna memang kami
terlahir dari keluarga sederhana. Papaku hanya seorang karyawan pada sebuah
pabrik sawit tidak jauh dari rumah ku. Sementara mama hanya membuka warung
kecil-kecilan di depan rumah kontrakan, kami sementara adik laki-laki ku baru
kelas satu smp dan ica adik bungsuku masih SD kelas satu, dan aku masih
mempunyai seorang kakak tapi sudah menikah dan ikut suaminya yang bekerja di
kantor pemerintahan.
Setelah
masing-masing dari kami mendapat uang jajan dari papa aku membonceng rio ku
antarkan ke sekolahnya dan memang kampusku melewati sekolahnya, sementara ica
di antar papa, kaena merekapun searah. Setelah rio turun dari motor ku akupun
melanjutkan motorku menuju kampus tidak beberapa jauh dari SMP rio aku
mendengar seseorang memanggil ku.
Maya………..!
Aku menoleh melihat kak raka pacarku berlari-lari
kecil menghampiriku dan kakak boleh bareng ya…..ban motor kakak bocor. Kakak
ada kuliah pagi ini, yadeh sahut ku, setelah menitipkan motornya ke bengkel,
kamipun berangkat menuju kampus
Dek
kok diam aja……gak iklas ya kekampus bareeng kakak? Kak raka mengoda ku sambil
tersenyum, kujawab dengan cubitan kecil di pinggangnya…..ternyata cubitan adek
lebih sakit dari tusukan nyamuk candanya. Aku hanya manyun menjawab candanya.
Sore
itu aku duduk santai di depan rumah ica adik kupun ikut-ikutan duduk di
sampingku entah karna apa hari ini aku kurang semangat, ada sesuatu yang
mengganjal di hatiku. Sudah hampir dua pecan aku liburan akhir semester dan
besok akhirnya pembayaran semester, selama liburang aku hanya menghabiskan
waktu di rumah. Roi keluar dari dalam rumah sambil memamerkan kunci motor di
hadapan ku, setelah berhasil membujuk papa, karna aku tadi tidak mengizinkan
rio membawa motorku. Melihat ria mengambil motor ica yang lagi asik bermain
berlari menghampiri rio.
Kak
rio ikut dunk……ica juga pengen jalan-jalan, gak usah ya kakak Cuma maen
sebentar.aku pun membujuk ica agar tidak ikut, ica bareng kak maya aja ya,
nanti jatuh kalau bareng kak rio, namun ica tetap[ bersikeras untuk ikut, aku
pesan agar rio hati-hati setelah motor rio berlaju aku teringat mimpiku
beberapa minggu yang lalu tentang rio dan ica
Sudah
hampir 30 menit rio dan ica belum juga kembali prasaanku malah tidak enak, aku
duduk di ruang tamu, mama keluar menghampiriku dan tagan nya masih memegang
handuk karna habis mandi
May……….
Adik mu belum
pulag juga…..? belum tu ma sahut
ku, ku lihat om in dra berhenti di depa rumah ku , aku dan mama
menghampirinya. Papa mu mana may ?
om indra langsung bertanya ketika
melihat ku keluar , papa yang mendengar orang yang menanyakannya keluar dari
dalam rumah.
Paman
sekarang ikut aku kerumah sakit, rio kecelakaan , om indra lansung bicara pada
papa, aku dan mama langsung histeris mendengar berita itu. Kami pun bergegas
keumah sakit, aku di bncengin om indra
dan papa membawa motor ku, om rio menyarankan papa tidak ngebut. Tidak beberaoa
jauh dari sinpang gang rumahku, ku lihat dua mobil di sana dan beberapa
motor.Aku terus menangis tanpa suara badan ku tergoncang –goncang menahan isak
tangis , yang sabar may, om rio menenang kan ku dan meminta ku berpegangan
karna om indra cukup kencang mengendarai motornya.
Sesampainya
di rumah sakit aku dan om indra langsuang ke ruang UGD, ku dapati rio terbaring
di ranjang nya dengan keadaan yang cukup mengerikan darah mengalir di
mana-mana, bebrapa tim medis tengah sibuk membantunya. Aku berteriak histeris
melihat keadaan adik ku.Dan masyaallah di ranjang bersebelahan dengan rio ica
sosok adik manggil ku diam tak bergerak tanpa seorang pun di samping nya.
Icaaaaa……………, panggil ku dan semua terasa gelap aku pun pingsan.mita salah satu
perawat yang ku kenal,karna memang dia sahabat waktu SMA ku . meminta beberapa
orang temannya membantuku.
Malam
itu juga jasad adik ku ica di bawa pulang ke kampong halaman kami ,karna memang
jarak nya tidak begitu jauh,untuk di makamkan di sana atas permintaan
mama.Sedangkan rio di bawa kerumah sakit yan g lebih lengkap karna memang
keadaannya cukup keritis.
Tak
terasa sudah hampir satu bulan, setelah kejadian kecelakaan itu,rumahku masih
di selimuti duka,sedangkan rio sudah pulang dari rumah sakit dan di rawat di
rumah. Lukanya cukup parah kami meminta salah satu perawat untik membersihkan
kan luka nya dan mengganti perbannya
satu kali dalam dua hari
Aku
masih sangat terpukul dengan kepergian adik bungsuku karna selama ini kami
sangat dekat,mana pun aku ica selalu bersamaku saat kuliah saja dia tidak bisa ikut, ica memang berbeda di antara
kami, ica paling cantik dan sangat ramah,mudah bergaul dan sangat cerdas dia
selalu mendapat peringkat satu di sekolahnya.
Untuk
kulih ku aku terpaksa ambil cuti, akibat keterlambatan membayar uang
semester.Aku terus menyesali kenapa aku tidak membujuk adik ku ica untuk tidak
ikut rio, padahal aku telah dapat pirasat dari mimpi itu. Namu ka raka
menaseahatiku agar tidak terlarut dalm duka dan penyesalan.
Dik………,tidak
boleh hidup dalam penyesalan seperti ini adik harus bangkit jangan menyerah,
hibur lah mama dan papa adik dan rio kejar kembali cita-cita adik, ini sudah
takdir kehendak yang maha kuasa,buat lah ica bangga do’a kan dia agar di terima
di sisinya.
Tidak
berhenti disana kak raka juga menghibur mama dan kakak ku maupun rio, kak raka
memang sudah cukup dekat dengan keluargaku. Dan keluargaku sudah mulai bisa
tersenyum mendengar kabar dari kak raka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar