Rabu, 28 Maret 2012

Cerpen "Mimpi Itu"


Cerpen

                                                                        MIMPI ITU
Oleh : Rosi Karmila
kelas : D
stkip ypm bangko

A
ku terbangun ketika merasa tubuhku ada yang menggoncangnya         ku dapati mama duduk di pinggir tempat tidurku. . . .
kamu mimpi apa nak? Kok teriak-teriak memanggil nama adikmu. Aku baru sadar kalau ternyata itu hanya mimpi, aku menatap mama, dan menggelengkan kepala ku, ya sudah kalau begitu.
            Kamu sholat subuh dulu baru tidurnya di lanjutin , ku dengar samar-samar kata mama yang telah hilang dari kamarku.
            Aku baru ingat mimpi ini sperti nyata .. . . . . ku lihat dalam mimpiku mimpiku rio dan ica berboncengan, ketika menyalip bis dihadapanya rio kurang teliti dari arah yang berlawanan, mobil truk yang membawa barang melaju dengan kencang, rio tak dapat menghindarinya motor yang di kendarairio langsung beradu dengann moncong truk.
Ica yang duduk di depan melambung ke atas beradu dengan atap trus kemudian   terhempas ke aspal. Sementara rio terjepit di antara motornya hingga terseret beberapa meter. Aku berteriak melihat semua itu terlebih ketika aku melihat ica tak bergerak sama sekali aku berlari menghampiri ica, yang sudah tidak bergerak lagi.
Ica……..
Panggil ku histeris. Saat itulah mama kaget dan membangunkan ku akupun beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk berwudhu. Selang beberapa saat akupun khusuk menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslimah.
            pagi seperti biasa kami telah berkumpul di meja makan untuk sarapan mama mewajibkan anak-anaknya untuk sarapan di rumah sebelum beraktifitas, karna memang kami terlahir dari keluarga sederhana. Papaku hanya seorang karyawan pada sebuah pabrik sawit tidak jauh dari rumah ku. Sementara mama hanya membuka warung kecil-kecilan di depan rumah kontrakan, kami sementara adik laki-laki ku baru kelas satu smp dan ica adik bungsuku masih SD kelas satu, dan aku masih mempunyai seorang kakak tapi sudah menikah dan ikut suaminya yang bekerja di kantor pemerintahan.
            Setelah masing-masing dari kami mendapat uang jajan dari papa aku membonceng rio ku antarkan ke sekolahnya dan memang kampusku melewati sekolahnya, sementara ica di antar papa, kaena merekapun searah. Setelah rio turun dari motor ku akupun melanjutkan motorku menuju kampus tidak beberapa jauh dari SMP rio aku mendengar seseorang memanggil ku.
            Maya………..!
Aku menoleh melihat kak raka pacarku berlari-lari kecil menghampiriku dan kakak boleh bareng ya…..ban motor kakak bocor. Kakak ada kuliah pagi ini, yadeh sahut ku, setelah menitipkan motornya ke bengkel, kamipun berangkat menuju kampus
            Dek kok diam aja……gak iklas ya kekampus bareeng kakak? Kak raka mengoda ku sambil tersenyum, kujawab dengan cubitan kecil di pinggangnya…..ternyata cubitan adek lebih sakit dari tusukan nyamuk candanya. Aku hanya manyun menjawab candanya.
            Sore itu aku duduk santai di depan rumah ica adik kupun ikut-ikutan duduk di sampingku entah karna apa hari ini aku kurang semangat, ada sesuatu yang mengganjal di hatiku. Sudah hampir dua pecan aku liburan akhir semester dan besok akhirnya pembayaran semester, selama liburang aku hanya menghabiskan waktu di rumah. Roi keluar dari dalam rumah sambil memamerkan kunci motor di hadapan ku, setelah berhasil membujuk papa, karna aku tadi tidak mengizinkan rio membawa motorku. Melihat ria mengambil motor ica yang lagi asik bermain berlari menghampiri rio.
            Kak rio ikut dunk……ica juga pengen jalan-jalan, gak usah ya kakak Cuma maen sebentar.aku pun membujuk ica agar tidak ikut, ica bareng kak maya aja ya, nanti jatuh kalau bareng kak rio, namun ica tetap[ bersikeras untuk ikut, aku pesan agar rio hati-hati setelah motor rio berlaju aku teringat mimpiku beberapa minggu yang lalu tentang rio dan ica
            Sudah hampir 30 menit rio dan ica belum juga kembali prasaanku malah tidak enak, aku duduk di ruang tamu, mama keluar menghampiriku dan tagan nya masih memegang handuk karna habis mandi
May……….
Adik mu belum  pulag juga…..? belum  tu ma sahut ku, ku lihat om in dra berhenti di depa rumah ku , aku dan mama menghampirinya.  Papa mu mana may ? om  indra langsung bertanya ketika melihat ku keluar , papa yang mendengar orang yang menanyakannya keluar dari dalam rumah.
            Paman sekarang ikut aku kerumah sakit, rio kecelakaan , om indra lansung bicara pada papa, aku dan mama langsung histeris mendengar berita itu. Kami pun bergegas keumah sakit, aku di  bncengin om indra dan papa membawa motor ku, om rio menyarankan papa tidak ngebut. Tidak beberaoa jauh dari sinpang gang rumahku, ku lihat dua mobil di sana dan beberapa motor.Aku terus menangis tanpa suara badan ku tergoncang –goncang menahan isak tangis , yang sabar may, om rio menenang kan ku dan meminta ku berpegangan karna om indra cukup kencang mengendarai motornya.
            Sesampainya di rumah sakit aku dan om indra langsuang ke ruang UGD, ku dapati rio terbaring di ranjang nya dengan keadaan yang cukup mengerikan darah mengalir di mana-mana, bebrapa tim medis tengah sibuk membantunya. Aku berteriak histeris melihat keadaan adik ku.Dan masyaallah di ranjang bersebelahan dengan rio ica sosok adik manggil ku diam tak bergerak tanpa seorang pun di samping nya. Icaaaaa……………, panggil ku dan semua terasa gelap aku pun pingsan.mita salah satu perawat yang ku kenal,karna memang dia sahabat waktu SMA ku . meminta beberapa orang temannya membantuku.
            Malam itu juga jasad adik ku ica di bawa pulang ke kampong halaman kami ,karna memang jarak nya tidak begitu jauh,untuk di makamkan di sana atas permintaan mama.Sedangkan rio di bawa kerumah sakit yan g lebih lengkap karna memang keadaannya cukup keritis.
            Tak terasa sudah hampir satu bulan, setelah kejadian kecelakaan itu,rumahku masih di selimuti duka,sedangkan rio sudah pulang dari rumah sakit dan di rawat di rumah. Lukanya cukup parah kami meminta salah satu perawat untik membersihkan kan luka nya dan mengganti  perbannya satu kali dalam dua hari
            Aku masih sangat terpukul dengan kepergian adik bungsuku karna selama ini kami sangat dekat,mana pun aku ica selalu bersamaku saat kuliah saja dia  tidak bisa ikut, ica memang berbeda di antara kami, ica paling cantik dan sangat ramah,mudah bergaul dan sangat cerdas dia selalu mendapat peringkat satu di sekolahnya.
            Untuk kulih ku aku terpaksa ambil cuti, akibat keterlambatan membayar uang semester.Aku terus menyesali kenapa aku tidak membujuk adik ku ica untuk tidak ikut rio, padahal aku telah dapat pirasat dari mimpi itu. Namu ka raka menaseahatiku agar tidak terlarut dalm duka dan penyesalan.
            Dik………,tidak boleh hidup dalam penyesalan seperti ini adik harus bangkit jangan menyerah, hibur lah mama dan papa adik dan rio kejar kembali cita-cita adik, ini sudah takdir kehendak yang maha kuasa,buat lah ica bangga do’a kan dia agar di terima di sisinya.
            Tidak berhenti disana kak raka juga menghibur mama dan kakak ku maupun rio, kak raka memang sudah cukup dekat dengan keluargaku. Dan keluargaku sudah mulai bisa tersenyum mendengar kabar dari kak raka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar