Rabu, 28 Maret 2012

kumpulan puisi karya anak kls D STKIP YPM BANGKO 2


Sobat
Oleh ida patzawati

Sobat tiada hari yang terindah
Tanpa bersamamu
Tiada waktu yang sempurna
Tanpa canda tawamu

Seiring berjalannya waktu ke waktu
Hari ke hari tak tersisa
Persahabatan kita terjalin
Dengan cerita bahagia

Sobat . . . . . . .
Ku ingin persahabatan kita
Terus kita rajut
Walaupun dengan hati luka

Dan berjanjilah
Hari ini dan seterusnya
Akan selalu bersama
Dalam suka maupun duka
Dan ukirlah senyum
Di hari-hari yang telah
Kita lalui bersama



Ibu
Oleh ida patzawati

Ibu………
Adalah wanita yang melahiurkan ku
Merawatku, membesarkanku, mendidikku
Hingga diriku telah dewasa

Ibu………..
Adalah wanita yang selalu siaga
Tak kala kaki-kaki ku belum kuat untuk berdiri
Tak kala perutku terasa lapar dan haus
Tak kala ku terbangun di waktu pagi, siang, dan malam

Ibu……….
Wanita yang penuh perhatian
Bila aku sakit, bila aku menangis
Bila aku kesepian

Ibu………………
Telaj aku panadang wajahmu
Terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
Ibu engkau menangis karenaku
Engkau korbankan segalanya untuk ku

Ibu…………….
Jasamu tiada terbatas olehku
Hanya do’a yang bisa ku persembahkan
Untukmu
Hanya tangis sebagai saksi
Atas rasa cintaku kepadamu


                        Guru
Oleh ida patzawati

Terimakasih guru
Kaulah pembimbing ku
Kau lah pengajar ku
Kau lah pendidik ku

Guru………….
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbing ku

Guru……….
Tanpa dirimu aku akan hancur
Tanpa dirimu aku ankan sengsara
Tanpa dirimu aku akan sesat

Guru…………
Terimaksih
Atas segala jasa-jasamu
Semoga tuhan membalas kebaikan guru


                        Alam
Oleh ida patzawati
 Betapa indahnya ala mini
Laut berombak-ambak
Awan begitu indah
Udara segar  bertiup-tiup

Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahankan diri atas gunung
Demi melihat keindahan alam
Keindahan ciptaan Tuhan


                        Hujan
Oleh ida patzawati
Hujan turun deras menjelang bulan sebelas
Menyirami halaman depan belakang
Yang selama ini geresang di hantam panas

Rumputnya kembali tumbuh hijau
Yang dulu mati di musim kemarau
Kawi kecil nan sampai ke pinggang
Bau tanah basah menguap dari kebun belakang
Aroma pagi terasa hingga siang
Suasana hati sejuk dan riang

Lelah, letih takkan larut
Wajah-wajah mulus tak berkerut
Seakan hilang semua ke mulut
Seakan hidup tanpa maut




Redup Kelam Dan Timbul Berulang
      Oleh kusmayati romzalia

Tak secerah lagi pelangi kemarin
Duniaku yang ternyata penuh pilu
Tanpa seperti itu memang hampa rasanya
Tak ada yang terbaik dalam angan atau impian
Yang buram

Semuanya terasa berat dan membebani
Guruh dan petir menyambar dan
Dan merobohkan semuanya…………
Aku tak ingin hujan yang berlarut karena
Itu ada hentinya
Namun secerah apaun hari ini adalah
Hari terindah untuk ku

Kenanga
Oleh kusmayati romzalia

Hari ini tak seindah hari esok
Tanpa kehadiranmu sahabat
Yang selalu ada menemani hari-hariku
Ada dalam setiap suka dan dukaku
Aku senantiasa menunggu
Ku tunggu kehadiranmu
Tetpai tak kunjung juga muncul
Ku dengarkan alunan lagu
Yang ku mengenang dirimu
Selamat jalan sahabat

                        Hal terindah
Oleh kusmayati romzalia
Serirng bergulirnya waktu
Banyak hal yang harusku tinggalkan
Demi menatap hari esok nan cerah
Kini semua telah berubah

Hari demi hari
Ku jalani dengan pasrah
Tawa, canda, ceria
Kita lalui bersama mu
Ibu………..

Tak ada hal
Yang tak dapat ku pungkiri
Bahwa aku sangat
Bahagia memilikimu
Dan senang bersamammu

Tertawa denganmu adalah hal terindah
Bagiku ibu ….. 


         Keindahan alam 
Oleh kusmayati romzalia
Betapa indsahynya alam ini
Hempasan air laut yang berombak-obak
Awan yang menari-nari
Udara segar bertiup-tiup

Aku berdiri di atas bukit
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam
Mendengar siulan burung-burung
Berkicau ria
Seakan-akan ikut tersenyum
Melihat keindahan ala mini

Aku bertahan berdiri
Sampai waktu senja
Demi meliohat keindahan alam
Keindahan ciptaan tuhan







                                    Sahabat
Oleh kusmayati romzalia
Sahabat . . . . .
Aku mengenalmu tanpa sengaja
Mencoba akrab denganmu
Menjalin persahabatan yang sejati

Sahabat. . . . . . .
Seandainya engkau tau
Aku bahagia bila bersamamu
Bercanda,  tertawa
Bahagia bersamamu

Sahabat. . . . . .
Kau bagaikan pelingdungku
Kau selalu ada
Di saat suka maupun duka

Sahabat  I love you . . . . . . .







                        Tak ada yang abadi
Oleh Mustafa kamal
Saat raga tak bernafas
Jiwa tak bernyawa
Detak jantung tak berirama
Hanya sunyi yang tercipta

Apa yang di miliki pun hilang
Semua hanya sesaat
Trasa hanya sementara
Tak ada lagi keabadian
Semua tak ada yang abadi

Raga tak tersentuh
Jika tak tergenggam
Hanya baying ilusi
Rasakan keabadian
Semua tak ka nada yang abadai



                        Apa akhir rindu pungguk
Oleh Mustafa kamal
Hati jiwa ini andai kutahu
Menangis merindu
Merintih merindu
Tersanagt rindu

Kata yang satu menyepi
Kalam yang satu menyendiri
Menyapa hati
Kalbu yang dini

Kamu . . . . sampai bila lagi
Kamu . . . . sampai ajalku mati
Sesungguhnya hati dan jiwa ini anadai kau tahu
Ingin menyapa kamu
Tak sanggup lagi sendu
Sungguha aku rindu

Merindu yang tak sudah
Merindu sungguh nan gundah
Apa tangis ini menggapai semangat
Pada alam yang Satu 
Pada dingin yang kalbu


                        Menulis luka
    Oleh Mustafa kamal
Perlahan-lahan ku bergerak
Kemudianku beranjak
Melompay bagai katak
Dengan aroma semerbak
Begumamku sejak

Apa daya
Satu hal yang membuatku terombak
Menghenti hatiku yang sesak
Arah angin memandangku yang tajam
Padahal aku tak berdaya

Ku tulis dengan pena
Berharap semua dapat terbaca
Susah payah aku gambar semua
Namun tak seorang pun yang bertanya…….?
Akan aku gampai semua mimpi
Yang ada di hayalan ku
Namun ku tak peduli apa yang terjadi
Sebab cita-citaku harus ku raih




       Kekuatan cinta 
  Oleh Mustafa kamal
Cacat lala tak jadi kendala
Bila sudah belanjur cinta
Buruk rupa menjadi suka
Bila juwita sudah terpikat

Pabila cinta sudah melekat
Apa aja indah terpendam
Senyum dan tangis adalah nada
Karena cinta merajuk jiwa

Tak peduli yang berharga
Bila sudah terlanjur sayang
Yang penting ceria
Bila cinta kadang berdosa




                        Do’a dan harapan
          Oleh Mustafa kamal
Lirihku semoga menjadi do’a
Tangisku semoga menjadi sesal
Nafasku semoga menjadi tasbih
Tatapanku semoga menjadi rahmat
Perkenankan lah ya rabb

Harapanku semoga menjadi kenyataan
Resahku semoga menjadi jawaban
Deritaku semoga menjadi kejabaran
Pelitaku semoga menjadi impian
Kabulkan lah ya rabb

Do’a didalam sujud dan raku
Tlah menghadirkan cahaya
Melaksanakan kepingan sisa harapan
Tak meraih ampunanmu ya rabb


                        Lingkungan kampus ku
   Oleh utmami ulia
Disaat mentari pagi menjelang
Kulihat pemandangfan yang indah
Langit yang membentang luas
Dan pepohonan yang hijau

Lingkungan kampus ku
Yang indah dan cantik di mataku
Suara orang-orang di sekelilingnya
Dan kupu-kupu yang bertebangan

Pemandsangan yang bersih
Langit yang indah dan cerah
Seakan ku ingin terbang melayang
Seperti burung yang terbang ke angkasa

Lingkungan kampus ku
Memancarkan cahaya di pagi hari
Dan kerlap kerlip bintang malam
Menhiasi cantiknya lingkungan kampus ku






                        Keindahan alam
           Oleh utmami ulia

Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi haro
Bagaikan rembulan mengarungi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari

Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang selingi akan
Bagaikan bintang menghiasi langit


                        Lingkungan sekitarku
                          Oleh utmami ulia
Aku lupa memedulikan lingkungan ku
Saat lingkungan ku kotor
Aku lupa membersihkannya
Saat ku tercemar ku tidak membersihkannya

Lingkungan ku
Kau menjadi populasi karna manusia
Kau menjadi kotor karena kami
Semua ulah itu kesalahan kami


                                    Indonesia
                        Oleh utmami ulia
Indonesia tanah air ku
Namamu adalah kebanggaan ku
Darah pejuang adalah pengabdian ku
Obat kemerdekaan semua rakyatmu

Nafas pejuang adalah semangat ku
Emas dan kekayaan mu untuk kemakmuran rakyatmu
Sampai tercapai cita-cita mu
Aku akan mengabdi sampai nafasku berhenti
Darah ku membeku dan jantung ku berhenti




                        Batang hari
            Oleh andrin anggalia
Nyanyianku hilang ditelan duka
Abad peluh menumpahkan darah
Putrid pagar ruyung cuci tangisnya
Disana
Lenyaplah sejarah waktu
Patah satu persatu nama itu

“Pucuk jambi Sembilan lurah”
Dendang sayap
Mengandung roh, lahir bening suara
Sambut petuah terkubur
Tenggelam jasad beku
Hingga ke hulu

Surya member warnaku kerah
Camar bangun saran di batu apung
Riakku lamban
Renta usia dibawa arus
Pelabuhan runtuh
Karat jangkar, karamkan jejak
Orang kaya hitam tak berlayu




                        Diam !
Oleh andrin anggalia
Dalam kediamanku
Tersimpan satu rahasia
Begitu sesak menyesak dadaku
Perih mengiris pilu hatiku

Hatiku galau dikecam duka
Duka yang tak tahu kapan berakhirnya
Rahasia hatiku menjadi bagian hidupku
Kesepianku, kesendirianku hanya aku

Aku
Berusaha tegar, gembira
Mengahadapi hidup
Kadang kurasakan lain
Aku tersenyum, tertawa, bercanda

Tapi
Hatiku pilu, sedih dan gundah
Aku tak tahu siapa diriku
Menjadi apa aku nanti
Kupikir dan ku renungkan
Namun tak ada jawabnya



                        Satu puisi untuk ayah
                         Oleh andrin anggalia
Satu puisiku
Berserakan dilantai malam
Bergelantungan di dahan-dahan
Dan daun membisikkannya
Pada rembulan malam
Hingga ia bosan
Hanya untuk satu
Kau ayah ku
            Satu perasaan ku setelah kepergianmu
            Berteriak tanpa sura
Meraung tanpa gaung
Menangis tanpa air mata
Hanya untuk Satu
Kau ayah ku
Satu kata ku
Mengisi penuh bait-bait puisi rindu
Menutup rapat kertas putih diary
Hingga tak tersisa sedikitpun kata-kata
Kecuali satu kata hanya untuk Satu
Kau ayah ku
            Satu
                        Satu
                                    Satu kau ayah ku


                        Romantisasi  cuaca
                        Oleh andrin anggalia
Sejalan basah, langkah kita tampak gemerlap
Dikaki rumput, kita roboh digubuk tua itu, kita
Sembah renung gua yang kosong
            Menyanyi, kita menjelma ayat-ayat langit
            Kita menjadi ruh yang berkobar
            Menjalari bumi, seperti air sungai
            Membasahi kemarau dengan seratus angin
Cahaya menyergap tubuh kita bersama hujan
Kau katup bibirku, ruh ku lepas dalam dahaga
Yang tak pernah luntur
Yang tak pernah luluhj dengan keringat dan
Keasaman tubuh
            Jejalanan basah, langkah kita menjadi air
            Masih kita simpan cuaca dalam hati kita
            Menelusuri cinta yang surealis dan romantic
            Dan adakah dosa yang kita cipta
Kita hidup sebagai sepasang kepompong
Yang rebah sunyi  dalam gairah
Menikmati cuaca dan larut dalam hujan






                        Engkau kah yang mengetuk
                                    Pintu itu ?
                        Oleh andrin anggalia
Di tengah kabut hitam yang gerimis
Seorang wanita menunggu risau di dekat
Pintu rumahnya . . . .
            Engkau yang mengetuk pintu itu, tuhan ?
            Di antara resah gerimis
            Sebuah ketukan mengampiri pintu
            Ku buka dengan segenap rindu
Udara kosong
Hampa
Tak ada siapa-siapa
Hanya desau angin
Memainkan rindu galau sukmaku
            Tuhan
            Aku ingin kau ketuk pintu ini
            Sebelum sang nista menyentuh beku hati
            Sebelum catatan dosa merobek jantungku
                        Ketuklah pintuku, tuhan. . . . . .







                        Kecantikan bukanlah segalanya
                              Oleh desi sri asmatuti
Kecantikan bukanlah segalanya
Kecantikan juga tidak menjamin masa depan
Sekejap akan luntur
Tetapi, perilaku dan tutur bahasa, serta sikap
Kitalah yang menentukan kemana arah masa depan kita berjalan
            Maka dari itu, janghan sampai kita dibutakan
            Oleh kecantikan
            Wanita yang cantik adalah wanita yang mampu
Menjaga kehormatannya, perilakunya, serta ahlak budi pekertinya



            Sebuah gerbang
      Oleh desi sri asmatuti
Gerbang sekolah ku  . . . . .
Yang terdiri dari beberapa batang besi
Dicat dengar warna biru .
Selalu di lewati oleh banyak orang
Walau hanya sebuah pagar biru
Engkau menjadi awal yang indah bagiku
Untuk injakan kaki disekolah ini
Awal dari sejarah peristiwa ku . . . .
            Ohh gerbang . . . .
            Tanpa kau
            Kapan aku harus mengawali peristiwa ini





















PENDIDIKAN
              karya : mahtiarini

Dia......................................
Adalah sumber keberhasilan
Dia......................................
Adalah sumber motivasi seseorang

            tapi.........................
            apa jadinya kalau dia,
            disalah gunakan.....??

Hancur.......
Tidak akan ada gunanya lagi
Hanya akan meninggalkan sebuah nama
Yaitu...pendidikan



INDAHNYA ALAM
                       oleh  : mahtiarini

Betapa indahnya alam di bumi ini
Gunung-gunung menjulang tinggi
Pohon-pohon tumbuh dengan asrinya
Menunjukkan betapa indahnya ala mini
Laut berombak-ombak
Mendadak ramai
Seakan menari-nari bahagia



SAHABATKU
Oleh  : mahtiarini

Sahabat..............
Kau bagaikan langit bagiku

            disaat aku sedih
            kau turunkan hujan
            seakan-akan kau tau
            saat ini aku sedang menangis

Sahabat...............
Kau selalu menemaniku
Dalam duka maupun suka

            aku bahagia bila selalu bersamamu
            berbagi rasa
            berbagi cerita
            bersatu dalam ikatan persaudaraan.



MENTARI
         oleh  : mahtiarini

Rumput liar bergoyang dengan mesranya
Menyambut pagi dengan indah
Sorot matahari pagi bagai emas

Kicauan burung seakan berkata
Wahai engkau matahari
Jangan pernah bosan
Menebarkan sinarmu yang indah

Langit cerah berwarna biru
Mengiringimu
Dan tampak indah bumi ini





FENOMENA ALAM
     oleh  : mahtiarini

Persahabatanmu kini telah memudar
Apakah ini wujud kebencianmu
Alam indah nan ramai 
Kudapati pagi ini matahari  yang indah
Tapi,
Aku tak tau apakah esok seindah ini lagi
Padahal telah melintas sebuah kenyataan
Dimata bumi ini sudah tak bersahabat
Angin kedamaianpun sudah memudar
Ricuh marak bertaburan
Bagaikan sebuah hukuman yang menimpa tiada henti
Apa ini salah alam......





KEHIDUPAN
          oleh  : nurdali elita

Seirng pasar menyisih kicakwan
Burung yang begitu riang
Menyambut sang mentari pagi
Disuatu pagi kucuba merangkai
Sebuah kata-kata tentang kehidupan
Kehidupan ini tidak menjanjikan
Kebahagiaan sepanjang masa
Kadang kala kehidupan         
Manusia diasak dengan dugaan
Dan ujian sekitarnya teman kita
Akan hati dan tidak berusaha
Mencari suatu kesalah dari diri kita
Dan keadaan
Aku ini bagaikan sebutir
Debu di musim kemarau
Yang ingin menggapai
Sebuah cahaya yang ada di langit
Namun semua itu khayalan
Bagi kehidupan aku karna
Kehidupan ini suatu nikmat
Yang menghargai dan menyadarinya



TUNAS BANGSA
Oleh  : nurdali elita

Kami adalah penerus bangsa
Akan kami perjuangkan
Sebuah cita-cita dengan suntuk
Dan berhati mulia......
Kami bangkitkan
Semangat persatuan dan akan
Menentukan arah dan tujuan
Kami tegakkan kepala
Lalu mengibarkan bendera sang
Merah putih
Lalu kami berkata
Kami adalah tunas bangsa


IBU
    oleh  : nurdali elita

Sembilan bulan lamanya ibu mengandung
Melahirkan,membesarkan
Tangis tawa ibu lalui
Dengan hati iklas

Oh ibu.........
Hanya terimakasih yang
Terikrar dari lubuk hati yang mendalalm
Dan kini aku telah dewasa
Aku akan berfikir bagai mana
Ibu berikan

Ibu.........
Maaf jika ku telah
Membuat mu menangis
Maaf jika ku membuat ibu marah
Kini aku menyadari bahwa ibu adalah
Wanita yang mulia untuk hari ini
Esok dan selamanya





SAHABAT
           oleh  : nurdali elita

Sahabat adalah lilin saat
Mata kehilangan sinar
Sahabat adalah suara
Saat mulut tak bisa berkata
Sahabat menjadi tongkat
Saat kaki rapuh berpijak
Sahabat menjadi selimut
Saat tubuh menggigil kecut
Sahabat adalah hawa pengisi
Ruang hampa di hati yang sepi



TINGGAL JEJAK
     Oleh  : nurdali elita

Indahnya jejak yang kau tinggalkan
Tapi sakit saat kaki melangkah pergi
Indah saat tangan meu jabat
Tapi sakit saat kau lambaikan tangan
Kau ucap selamat tinggal
Manis mulutmu lanturkan kata-kata

Tapi.....
Indah serta tajam pandangan
Kedua bola mata kutuju hanya
Untuk memandang wajahmu

Tapi............
Tangis yang datang saat kau ucap
Terima kasih untuk semua
Dan kini hanya
Tuhan.........
Yang tau betapa rapuhnya hati ini
Saat kau pergi





    BUNDA
           oleh  : munawaroh

Bunda kasih sayang mu sepanjang masa
Tanpa lelah kau menyayangi ku
Tanpa peduli akan diri mu sendiri
Sudah kah aku membalas kasih saying mu

            namun balasan apa yang kau dapat kan dari ku
            bisakah aku melindungi mu.???
            disaat kau menjerit menangis dan terluka

Bertahun-tahun kau melindungi ku
Dari derita luka dan keburukan
Kau selalu melakukan yang terbaik untuk ku

            apakah semua bisa ku balas
            tapi balasan apa yang sangup ku berikan pada mu
            tak ada yang mampu untuk membalas kasih sayang mu
            kasih sayang mu tak akan pernah rapuh sepanjang hayat ku
            terima kasih bunda...........






KENANGAN
          oleh  : munawaroh

Angin bertiup begitu kencang
Hujan pun datang begitu deras
Kegelapan pun mulai mendatang
Kesunyian pun mulai menerpa

            aku terpaku terdiam diri
            aku bertanya pada kegelapan
            masih adakah terang
            yang akan datang menyinari

                        jika memang semua telah terkubur
                        tapi mengapa aku masih berharap
                        hancur lulu semua di telan angin
                                   
                                    kini harapan tinggal lah kenangan
                                    hanya air mata yang jatuh bertetesan



BUNDA
         Oleh : munawaroh

Cahaya mu bagaikan bulan
Yang menyinari gelapnya malam
Do’a mu bagai kan mentari
Yang menyinari setiap langkah ku

            kasih sayang mu
            tak terkalah kan oleh apa pun
            cinta kasih mu
            tiada tandingannya bagi ku

Bunda.........
Kau adalah panutan bagi ku
Kau adalah anugerah dalam hidup ku
Senyum mu adalah kebahagian ku
Air mata mu adalah mimpi buruk bagi ku

                        kau pelita penerang hidup ku
                        kau segalanya bagi ku
                        i love you bunda................





SAHABAT
             oleh  : munawaroh

Indahnya hari-hari ku bersama mu
Berjalan dengan indahnya waktu
Kau dan aku selalu bersama
Kau adalah sahabat terbaik ku

            dalam susah kita bersama
            dalam senang kita pun selalu bersama
            setiap hari ku selalu bersama mu
            kau adalah sahabat sejati ku

Sahabat kini kau telah melupakan semuanya
Kau tinggal kan aku sendiri tanpa mu
Kau lupakan cerita-cerita kita yang dulu

            sahabat kau selamanya adalah sahabat  terbaik ku
            aku selalu berharap kita bisa bersama lagi
            kembali dan menjadi sahabat ku yang dulu lagi


PURNAMA BULAN
                  Oleh : munawaroh

Cahaya mu sangat lah indah
Menghiasi malam-malam yang kelam
Dikelilingi bintang-bintang yang kecil
Yang tak kalah indahnya
Melihat mu aku tersenyum
Aku ingin sekali seperti mu bulan
Yang bercahaya menerangi seluruh dunia
Semua orang mengagumi mu
Melihat indah nya cahaya mu
Bulan kau sungguh indah sekali







PEMANDANGAN ALAM
      Oleh : muhammad tobri

Saat menjelang pagi
Di mataku
Terlihat pancaran yang sungguh indah
Saiyah dan juga pepohonan
Nan rindang yang sangat aku suka
Aku hirup udara yang segar
Saat mataku melihat ke atas
Di langit yang biru itu terdapat
Pelangi merona alangkah gembiranya
Hatiku sangat menyukai
Pemandangan ini oh.........
Pemandangan alamku yang sangat indah



BANJIR
    Oleh  : muhamad tobri

Banjir.........
Kau telah mengenangi negeriku
Kau telah membuat berantakan negeriku
Entah kenapa kau sellu datang
Setiap tahun........

Banjir........
Mengapa selalu datang tiba-tiba tanpa
Memberpertandaan
Mungkin ini cobaan bagi kami
Kelalaian merawat bumi ini
Sehingga bumi menjadi dingin                                                                               
Kotor yang kami rasakan

Tuhan.............
Tolong hentikan cobaan ini kami berjanji
Akan sellu merawat bumi ini







ALAM SEMESTA
  Oleh  : muhamad tobri

Alam semesta yang di ciptakan  tuhan
Tempat semua makhluk hidup
Tuhan ciptakan laut.............
Bumi.........hutan..........dan segala isinya
Padi yang menguning kini jadi kering
Hutan yang selama ini tempat hidup hewan
Kini tinggal kenangan karna ulah
Tangan manusia
Laut yang dulu bersih, kini kelam
Karna bom satwanya hilang itu juga
Ulah tangan manusia
Manusia sadarlah atas kelakuanmu
Nikmatilah kekayaan alam ini
Sebelum tidak bisa melihatnya lagi............


AIR
Oleh  : muhamad tobri

Air…..
Kau sangat berjasa bagi alam semesta
Hewan, tumbuh-tumbuhan, petani, tanah
Dan hutan
Kalau tidak ada air
Alalmpun jadi kekeringan
Semua makhluk akan kehausan
Kalau tidak ada kau
Bungapun layu
Kalau tidak ada kau
Padi pun takkan tumbuh
Kalau tidak ada kau
Hutan jadi gersang
Kalau tidak ada kau
Manusiapun bisa mati
Kami berterima kasih
Padamu..............
Tapi kami juga harus
Menjaga kebersihanmu
Agar kau tidak tercemari
Terma kasih air



HUTAN
  Karya : muhamad tobri

Hutan...........
Engkau telah menyelamatkan bumi
Menyelamatkan bumi dari bencana
Bencana yang hampir melanda kami
Kau juga tempat kami berteduh
Tapi mengapa masih ada orang yang tidak menyayangi mu
Tak menghiraukanmu
Tak menghiraukan jasa-jasa yang telah
Kau berikan kepada kami
Tapi tenanglah................
Kami akan berusaha menjagamu
Dari kesensaraan hidupmu
Karna kau selalu diburu oleh mereka yang
Menyiksamu
Terimakasih hutan
Kau telah banyak berjasa bagi makhluk hidup




SENANDUNG LAGU ITU
          Karya: resa lestari

Senandung lagu itu masih terniang ditelingaku
Bak angin yang mendesah berlalu
Kilasan api  dimataku yang sayu
Menanti setetes embun pengobat rindu
Senandung lagu itu yang syahdu
Memasuki setiap lorong hatiku
Membuntuti setiap langkah kakiku
Mengiringi setiap detakan jantungku
Senandung lagu itu memnyimpan berjuta anganku
Impian yang bersarang didalam jiwaku
Harapan kian menjulang yang menyiksa kalbu
Keinginan yang meronta-ronta dalam hatiku karna senandung lagu itu.




SAHABAT
          Oleh  : resa lestari

Sahabat adalah lilin
Saat mata kehilangan sinar
Sahabat adalah suara
Saat mulut tak bisa berkata
Sahabat menjadi tongkat
Saat kaki rapuh berpijak
Sahabat tubuh menggigil kecut
Sahabat adalah hawa pengisi
Ruang hampa dihati yang sepi




MISTERI ILAHI
Oleh : resa lestari

Hidup adalah misteri dan berwarna-warni
Merah, kuning, hijau dan biru
Semua tergabung dalam pelangi
Pelangi yang menghiasi langit
Dengan cahaya kedamaian
Memberi semangat hidup
Bagi umat manusia
Aku telah dewasa
Seiring dengan waktu
Umurku bertambah satu tahun
Sepertinya aku tak biasa
Aku rindu masa lalu
Masa yang paling lucu
Bermain dan bercanda ria
Yang membuat aku bahagia
Tapi kini sudah berbeda
Aku bingung harus berbuat apa
Aku hanya bisa berusaha
Untuk meraih cita-cita





IBU
   Oleh : resa lestari
Kau seperti awan....
Yang selalu ada disiang hari dan malam...
Yang tanpa lelah menghiasi angkasa...
Yang selalu indah dipandang mata...

Aku melihat senyummu disana...
Secerah mentari menyapa hari...
Seolah malam meluputkan badai...
Kelam menenangkan ku dalam dekap...

Tak biarkan jiwaku sesaat...
Luka-luka kau balut sendiri....
Segala daya kau himpun kembali...
Meski tanpa sang imam penjaga...
Juangmu tak pernah pupus.....

Langkahmu tak pernah putus....
Gigihmu tak terbatas...
Semangatmu tak habis terkuras...
Engkaulah sang perkasa...
Engkau sang bunda....




                        ESOK        
            Oleh : Hidayatul fitroh
Esok……..
Sebuah kata singkat namun penuh ketidak pastian…
Gambaran dari sebuah waktu yang penuh tanda Tanya..
Perlambang dari semua keraguan dan harapan yang tak kan ada jawabnya
Jika kau Tanya kan saat ini…

Esok……
Waktu dikala semua kebaikan akan kau tuai pendamainnya,
Dan kau pun akan bahagia…
Akan tetapi juga waktu dimana semua keburukan
Akan kau tuai kegundahan dan
Kau pun akan terpuruk

Esok……
Tak kan kunjung usai jika ku tuliskan dengan ribuan kata,
Jutaan kocehan …
Hanya satu yang pasti…
Gapai lah esok dengan segala kebaikan dan semangat.







                        UNTUK SAHABATKU
                              Oleh : Hidayatul fitroh
Sahabat, waktu telah mengantarkan kita pada satu titik pemahaman
Bahwa di dunia ini tak ada yang abadi

Kini saatnya kita harus berjalan sendiri
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan
Dalam ruang dan watu yang berbeda
Ketika kebersamaan menjadi langka
Ketika canda tawa begitu berharga

Sahabat, semoga waktu tak membuat kita lupa
Bahwa kita pernah ada
Pernah punya cerita
Sahabat, abadilah tercipta lebih dari cinta












                        UNTUK IBU
         Oleh : Hidayatul fitroh
Selama Sembilan bulan engkau mengandungku
Engkau memberikan cintamu kepadaku
Berjuang menghalau derita kehidupan ini
Demi aku anak yang kau kasihi
Ibu perjuangnanmu sangat berat
Di antara hidup dan mati engkau keluarkan
Cucuran darah yang engkau keluarkan
Seakan tiada lagi harapan hidup
Ibu aku hadir di dunia ini karenamu
Aku melakukan sesuatu karena cintamu
Aku berharap kasihmu padaku selamanya
Kini aku tidak tau untuk berbuat apa
Aku tidak tau membalas budimu
Bahkan aku menangis untuk berharap kehadiranmu
Saat ini engkau telah pergi
Pergi meninggalkan ku selamanya
Ibu aku berjanji dalam hidupku
Aku akan melakukan yang terbaik untukmu
Menjadikan pedoman dalam hidupku
Berharap kau tenang di alammu
Ibu perjuanganmu sungguh besar
Harapanmu sungguh bermakna di hidupku
Kisahmu menuntunku pada indahnya kehidupan
Terimakasih ibu
           
            HARAPAN AKU
              Oleh : Hidayatul fitroh
Bukan dengan segala gundah dan keluh kesah
Karena damai tidaknya esokmu, tergantung laku mu
Saat ini suara gemuruh terus bersahutan
Awan mendung sudah terlihat
            Disaat itulah kaki ku melangkah untuk mencari pekerjaan
            Awal kehidupan nyata sudah ku temukan
            Hari demi hari ku jalani hidup ini
            Hingga aku merasakan lelah mencari pekerjaan yang tak kunjung ku temui
Berbagia rintangan ku lalui
Berbagai cemoohan orang ku dengat
Berbagai penghinaan ku rasakan
Tapi, orang tua ku selalu ada di saat membutuhkannya
Dirangkulnya diriku
Dipeluknya diriku
Diciumnya dahiku
Sambil berkata
Anak ku, bangkitlah nak… kejar masa depanmu
Jangan kau sakiti dirimu hanya dengan kau tidak mendapat pekerjaan
Bangkitlah semangat lah nak….
Masih banyak pekerjaan yang sedang menunggu mu
Hari-hari ku lalui dengan semangat
Hingga pekerjaan pun datang padaku…



                        CURHAT 
                     Oleh : Hidayatul fitroh

Sisnisnya mata memandang
Ku tak peduli
Bukan urusanku…
Terserah mereka bilang apa
Aku,,,, ya tetap aku…
Aku tak peduli dengan apa pendapat mereka tentangku

Tapi ku bosan ,,,
Bosan begini terus
Capek,,,,
Ingin aku untuk beristirahat,,,,
Sejenak.












                        NEGERI IMPIAN
  Oleh : Hidayatul fitroh
Rembulan terbit dari barat, seperti wajah yang bulat
Seakan menyiratkan yang tak tersurat
Di balik charisma kemilaunya cahaya yang semburat
Menghipnotis hati supaya terpikat
Lemah gemulai gerakanmu
Iringi lagu rindu yang mendayu
Sendu tatap matamu menghiba pelepas rindu
Tujuh purnama telah kau tunggu
Tujuh negeri telah kau lewati
Masih belum kau temui apa yang kau cari
Di antara bimbangnya hati
Apa sebenarnya yang kau cari
Tanpa jawab yang kau dapati
Bertambah galaulah hati
Melihat nasib ini negeri
Anak kurang gizi
Begelimpangan bayi mati
Ibu-ibu tak punya asi
Menggilanya aborsi
Merajarelanya multilasi
Ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri





2 komentar:

  1. wau hebat karya kalian bisa muncul di internet loe................

    BalasHapus
  2. kami perwakilan dari mahasiswa/i UNIVERSITAS JAMBI memberikan apresiasi yang luar biasa..
    puisi kalian AMAZIIIIIINNNGG....!!!!
    semangat lagi ya buat puisinya..

    BalasHapus