Jumat, 30 Maret 2012

kumpulan puisi kls D

 kumpulan puisi kelas D



Angin
        Oleh: Era Andela
Semua berlalu layaknya angin
Angin dating sehendak mereka
Tak peduli dengan apa yang ada di sekitar
Menggores hati hingga akhirnya lupa
Angin tak mau komfromi
Semua semaunya
Tapi terkadang angin menyampaikan
Bait-bait dan dalam hati
Untuk seorang yang berarti
Bagi sang hati













Pada Teduh Matamu
    Oleh: Era Andela

Kemarau yang menaun
Semakin dedaunan jati berguguran
Agaku meranggas berguling geleparan
Betapa derita dalam derita keramaian
Tersingkir dari antrian nasib bergulir
Tandas kecewa demi kecewa mengelupas
Hingga terkuras rasa kering nurani
Jiwa yang gersang dari kedamaian
Sedang pda teduh matamu
Telah ku temukan sejuk kehidupan
Tempat istirahat segala gelisah
Ya, pada teduh matamu
Dapatkah kita buat tawar-menawar
Dari impian kita yang sekedar








Menyebrangi Wangi
       Oleh : Era Andela

Sepanjang aku menyebrangi wangi
Sekian lama mengamat-amati melati
Yang putih terhampar luas dipematang
Hati ku berbunga-bunga semerbak aromanya
Pada nama yang disandangnya melati
Mungkin kita dapat bercermin di sini
Dari kehadirannya yang seperti mengalir
Begitu saja tanpa ada beban apa-apa
Yang sepintas akan dapat membekas
Tetap pada keharuman terjaga
Senyum tuluslah yang selalu kita berikan
Setiap menyebrangi wangi melati,keharuan










Teman
        Oleh : era andela

Kutelusuri lorong-lorong gelap
Hati meradang di bawah temaram
Membisu bagai mati
Berlindangan bagi sungai

Dukaku menusuk dalam
Laraku menyayat pasrah
Mengharapkan….
Mereka bagai malaikat…..

Menemani kapanpun tak penat
Buat wajahku penuh semburat
Lalu mereka berhianat









Special To You My Father
                        Oleh : Era Andela

Terpenik dua kalimat suci
Saat kantuk mu menyapa
Dan tidur panjangmu pun nyata
Air mata terakhir tetes demi tetes
Mengiringi “MENUJU SURGA”
Terbias jelas di wajah pucatmu
Kau membawa sebuah Tanya?
Yang tak pernah terjawab
Engkau melihat dan tahu
Meski kini matamu
Terpejam untuk selamanya
Dia……juga damai dalam hatimu
Ayah….
Kuharap engkau tersenyum
Kini kedamaian hatimu ada bersama ku
Kasihi kami meski kau di alam sana
Akan aku jaga dan menyayangi
Seperti pintamu dipermohonan “TERAKHIR”




Tanpa Judul
               Oleh: Nurhayati

Aku malu dengan tasbihnya langit luas
Aku malu dengan dzikirnya laut
Aku malu dengan ketaatan fajar
Karna tasbih ku dan ketaatan ku
Pada Allah hanya setitik air
Yang penuh dosa
















Hati Sahabat
               Oleh: Nurhayati

Berbuih kasih dalam panas mengadu
Bertebaran sayang layaknya teman
Menguak rasa hati sedalam lautan
Lirikan mata yang terpadu
Oh….tuhan….
Getaran ku sudah beda
Tak layak seakan teman
Dia tak mengerti yang kurasa
Menyambut bunga bagai indah jagat raya
Terpukau tapi terlarang
Menyiksa karna takkan teromong
Menanam jua dewasa
Bagai kucing takut lautan
Pengecut dalam bimbang
Terhalang takut hilang persahabatan







Ingin
      Oleh: nurhayati

Aku ingin terbang
Bersama burung elang menjejakkan tangan
Jauh……
Melintasi awan aku ingin terbang
Melepas semua penat ku
Menumpahkan sedih ku kepada langit ke tuju
Aku ingin terbang jauh
Hingga tak lagi ku rasa luka














   Harapan
Oleh: Nurhayati

Setiap waktu, mengejar harapan
Menanti sang pencerah
Namun masih kegelapan yang mengurung
Rindu suasana penuh kehangatan
Tawa canda mewarnai dunia
Dekapan penuh kasih saying
Damailah negri ku
Sepanjang kita masih mengeluh
Hati tak pernah damai
Genggaman jemari tangan
Menyatukan semangat
Bangun negri ini, indo nesia ku










Bayang Senja
Oleh : Nurhayati

Entah,
Warna temaram melapuri langit
Tamaram pula di wajah sendumu
Andai gelap tak pekat
Kan ku sinari hidup mu
Dengan semangat milik ku
Kan ku bagi asa ku
Untuk mu……
Kesepian yang melandamu
Anda boleh kau bagi dengan ku
Kukan ringankan beban jiwa ku
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar