Sobat
Oleh ida patzawati
Sobat tiada hari yang terindah
Tanpa bersamamu
Tiada waktu yang sempurna
Tanpa canda tawamu
Seiring berjalannya waktu ke waktu
Hari ke hari tak tersisa
Persahabatan kita terjalin
Dengan cerita bahagia
Sobat . . . . . . .
Ku ingin persahabatan kita
Terus kita rajut
Walaupun dengan hati luka
Dan berjanjilah
Hari ini dan seterusnya
Akan selalu bersama
Dalam suka maupun duka
Dan ukirlah senyum
Di hari-hari yang telah
Kita lalui bersama
Ibu
Oleh
ida patzawati
Ibu………
Adalah wanita yang melahiurkan ku
Merawatku, membesarkanku, mendidikku
Hingga diriku telah dewasa
Ibu………..
Adalah wanita yang selalu siaga
Tak kala kaki-kaki ku belum kuat untuk
berdiri
Tak kala perutku terasa lapar dan haus
Tak kala ku terbangun di waktu pagi,
siang, dan malam
Ibu……….
Wanita yang penuh perhatian
Bila aku sakit, bila aku menangis
Bila aku kesepian
Ibu………………
Telaj aku panadang wajahmu
Terdapat sinar yang penuh dengan
keridhoan
Ibu engkau menangis karenaku
Engkau korbankan segalanya untuk ku
Ibu…………….
Jasamu tiada terbatas olehku
Hanya do’a yang bisa ku persembahkan
Untukmu
Hanya tangis sebagai saksi
Atas rasa cintaku kepadamu
Guru
Oleh ida patzawati
Terimakasih guru
Kaulah pembimbing ku
Kau lah pengajar ku
Kau lah pendidik ku
Guru………….
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbing ku
Guru……….
Tanpa dirimu aku akan hancur
Tanpa dirimu aku ankan sengsara
Tanpa dirimu aku akan sesat
Guru…………
Terimaksih
Atas segala jasa-jasamu
Semoga tuhan membalas kebaikan guru
Alam
Oleh ida patzawati
Betapa
indahnya ala mini
Laut berombak-ambak
Awan begitu indah
Udara segar bertiup-tiup
Aku mempertaruhkan nyawa
Bertahankan diri atas gunung
Demi melihat keindahan alam
Keindahan ciptaan Tuhan
Hujan
Oleh ida patzawati
Hujan turun deras menjelang bulan
sebelas
Menyirami halaman depan belakang
Yang selama ini geresang di hantam panas
Rumputnya kembali tumbuh hijau
Yang dulu mati di musim kemarau
Kawi kecil nan sampai ke pinggang
Bau tanah basah menguap dari kebun
belakang
Aroma pagi terasa hingga siang
Suasana hati sejuk dan riang
Lelah, letih takkan larut
Wajah-wajah mulus tak berkerut
Seakan hilang semua ke mulut
Seakan hidup tanpa maut
Redup
Kelam Dan Timbul Berulang
Oleh
kusmayati romzalia
Tak secerah lagi pelangi kemarin
Duniaku yang ternyata penuh pilu
Tanpa seperti itu memang hampa rasanya
Tak ada yang terbaik dalam angan atau
impian
Yang buram
Semuanya terasa berat dan membebani
Guruh dan petir menyambar dan
Dan merobohkan semuanya…………
Aku tak ingin hujan yang berlarut karena
Itu ada hentinya
Namun secerah apaun hari ini adalah
Hari terindah untuk ku
Kenanga
Oleh kusmayati romzalia
Hari ini tak seindah hari esok
Tanpa kehadiranmu sahabat
Yang selalu ada menemani hari-hariku
Ada dalam setiap suka dan dukaku
Aku senantiasa menunggu
Ku tunggu kehadiranmu
Tetpai tak kunjung juga muncul
Ku dengarkan alunan lagu
Yang ku mengenang dirimu
Selamat jalan sahabat
Hal
terindah
Oleh kusmayati romzalia
Serirng bergulirnya waktu
Banyak hal yang harusku tinggalkan
Demi menatap hari esok nan cerah
Kini semua telah berubah
Hari demi hari
Ku jalani dengan pasrah
Tawa, canda, ceria
Kita lalui bersama mu
Ibu………..
Tak ada hal
Yang tak dapat ku pungkiri
Bahwa aku sangat
Bahagia memilikimu
Dan senang bersamammu
Tertawa denganmu adalah hal terindah
Bagiku ibu …..
Keindahan
alam
Oleh kusmayati romzalia
Betapa indsahynya alam ini
Hempasan air laut yang berombak-obak
Awan yang menari-nari
Udara segar bertiup-tiup
Aku berdiri di atas bukit
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam
Mendengar siulan burung-burung
Berkicau ria
Seakan-akan ikut tersenyum
Melihat keindahan ala mini
Aku bertahan berdiri
Sampai waktu senja
Demi meliohat keindahan alam
Keindahan ciptaan tuhan
Sahabat
Oleh kusmayati romzalia
Sahabat . . . . .
Aku mengenalmu tanpa sengaja
Mencoba akrab denganmu
Menjalin persahabatan yang sejati
Sahabat. . . . . . .
Seandainya engkau tau
Aku bahagia bila bersamamu
Bercanda, tertawa
Bahagia bersamamu
Sahabat. . . . . .
Kau bagaikan pelingdungku
Kau selalu ada
Di saat suka maupun duka
Sahabat
I love you . . . . . . .
Tak
ada yang abadi
Oleh Mustafa kamal
Saat raga tak bernafas
Jiwa tak bernyawa
Detak jantung tak berirama
Hanya sunyi yang tercipta
Apa yang di miliki pun hilang
Semua hanya sesaat
Trasa hanya sementara
Tak ada lagi keabadian
Semua tak ada yang abadi
Raga tak tersentuh
Jika tak tergenggam
Hanya baying ilusi
Rasakan keabadian
Semua tak ka nada yang abadai
Apa
akhir rindu pungguk
Oleh Mustafa kamal
Hati jiwa ini andai kutahu
Menangis merindu
Merintih merindu
Tersanagt rindu
Kata yang satu menyepi
Kalam yang satu menyendiri
Menyapa hati
Kalbu yang dini
Kamu . . . . sampai bila lagi
Kamu . . . . sampai ajalku mati
Sesungguhnya hati dan jiwa ini anadai
kau tahu
Ingin menyapa kamu
Tak sanggup lagi sendu
Sungguha aku rindu
Merindu yang tak sudah
Merindu sungguh nan gundah
Apa tangis ini menggapai semangat
Pada alam yang Satu
Pada dingin yang kalbu
Menulis
luka
Oleh
Mustafa kamal
Perlahan-lahan ku bergerak
Kemudianku beranjak
Melompay bagai katak
Dengan aroma semerbak
Begumamku sejak
Apa daya
Satu hal yang membuatku terombak
Menghenti hatiku yang sesak
Arah angin memandangku yang tajam
Padahal aku tak berdaya
Ku tulis dengan pena
Berharap semua dapat terbaca
Susah payah aku gambar semua
Namun tak seorang pun yang bertanya…….?
Akan aku gampai semua mimpi
Yang ada di hayalan ku
Namun ku tak peduli apa yang terjadi
Sebab cita-citaku harus ku raih
Oleh
Mustafa kamal
Cacat lala tak jadi kendala
Bila sudah belanjur cinta
Buruk rupa menjadi suka
Bila juwita sudah terpikat
Pabila cinta sudah melekat
Apa aja indah terpendam
Senyum dan tangis adalah nada
Karena cinta merajuk jiwa
Tak peduli yang berharga
Bila sudah terlanjur sayang
Yang penting ceria
Bila cinta kadang berdosa
Do’a
dan harapan
Oleh
Mustafa kamal
Lirihku semoga menjadi do’a
Tangisku semoga menjadi sesal
Nafasku semoga menjadi tasbih
Tatapanku semoga menjadi rahmat
Perkenankan lah ya rabb
Harapanku semoga menjadi kenyataan
Resahku semoga menjadi jawaban
Deritaku semoga menjadi kejabaran
Pelitaku semoga menjadi impian
Kabulkan lah ya rabb
Do’a didalam sujud dan raku
Tlah menghadirkan cahaya
Melaksanakan kepingan sisa harapan
Tak meraih ampunanmu ya rabb
Lingkungan
kampus ku
Oleh
utmami ulia
Disaat mentari pagi menjelang
Kulihat pemandangfan yang indah
Langit yang membentang luas
Dan pepohonan yang hijau
Lingkungan kampus ku
Yang indah dan cantik di mataku
Suara orang-orang di sekelilingnya
Dan kupu-kupu yang bertebangan
Pemandsangan yang bersih
Langit yang indah dan cerah
Seakan ku ingin terbang melayang
Seperti burung yang terbang ke angkasa
Lingkungan kampus ku
Memancarkan cahaya di pagi hari
Dan kerlap kerlip bintang malam
Menhiasi cantiknya lingkungan kampus ku
Keindahan
alam
Oleh
utmami ulia
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi haro
Bagaikan rembulan mengarungi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang selingi akan
Bagaikan bintang menghiasi langit
Lingkungan
sekitarku
Oleh
utmami ulia
Aku lupa memedulikan lingkungan ku
Saat lingkungan ku kotor
Aku lupa membersihkannya
Saat ku tercemar ku tidak
membersihkannya
Lingkungan ku
Kau menjadi populasi karna manusia
Kau menjadi kotor karena kami
Semua ulah itu kesalahan kami
Indonesia
Oleh utmami ulia
Indonesia tanah air ku
Namamu adalah kebanggaan ku
Darah pejuang adalah pengabdian ku
Obat kemerdekaan semua rakyatmu
Nafas pejuang adalah semangat ku
Emas dan kekayaan mu untuk kemakmuran
rakyatmu
Sampai tercapai cita-cita mu
Aku akan mengabdi sampai nafasku
berhenti
Darah ku membeku dan jantung ku berhenti
Batang
hari
Oleh andrin anggalia
Nyanyianku hilang ditelan duka
Abad peluh menumpahkan darah
Putrid pagar ruyung cuci tangisnya
Disana
Lenyaplah sejarah waktu
Patah satu persatu nama itu
“Pucuk jambi Sembilan lurah”
Dendang sayap
Mengandung roh, lahir bening suara
Sambut petuah terkubur
Tenggelam jasad beku
Hingga ke hulu
Surya member warnaku kerah
Camar bangun saran di batu apung
Riakku lamban
Renta usia dibawa arus
Pelabuhan runtuh
Karat jangkar, karamkan jejak
Orang kaya hitam tak berlayu
Diam
!
Oleh andrin anggalia
Dalam kediamanku
Tersimpan satu rahasia
Begitu sesak menyesak dadaku
Perih mengiris pilu hatiku
Hatiku galau dikecam duka
Duka yang tak tahu kapan berakhirnya
Rahasia hatiku menjadi bagian hidupku
Kesepianku, kesendirianku hanya aku
Aku
Berusaha tegar, gembira
Mengahadapi hidup
Kadang kurasakan lain
Aku tersenyum, tertawa, bercanda
Tapi
Hatiku pilu, sedih dan gundah
Aku tak tahu siapa diriku
Menjadi apa aku nanti
Kupikir dan ku renungkan
Namun tak ada jawabnya
Satu
puisi untuk ayah
Oleh andrin anggalia
Satu puisiku
Berserakan dilantai malam
Bergelantungan di dahan-dahan
Dan daun membisikkannya
Pada rembulan malam
Hingga ia bosan
Hanya untuk satu
Kau ayah ku
Satu
perasaan ku setelah kepergianmu
Berteriak
tanpa sura
Meraung tanpa
gaung
Menangis tanpa
air mata
Hanya untuk Satu
Kau ayah ku
Satu kata ku
Mengisi penuh
bait-bait puisi rindu
Menutup rapat
kertas putih diary
Hingga tak
tersisa sedikitpun kata-kata
Kecuali satu
kata hanya untuk Satu
Kau ayah ku
Satu
Satu
Satu kau
ayah ku
Romantisasi cuaca
Oleh
andrin anggalia
Sejalan basah, langkah kita tampak
gemerlap
Dikaki rumput, kita roboh digubuk tua
itu, kita
Sembah renung gua yang kosong
Menyanyi,
kita menjelma ayat-ayat langit
Kita
menjadi ruh yang berkobar
Menjalari
bumi, seperti air sungai
Membasahi
kemarau dengan seratus angin
Cahaya menyergap tubuh kita bersama
hujan
Kau katup bibirku, ruh ku lepas dalam
dahaga
Yang tak pernah luntur
Yang tak pernah luluhj dengan keringat
dan
Keasaman tubuh
Jejalanan
basah, langkah kita menjadi air
Masih
kita simpan cuaca dalam hati kita
Menelusuri
cinta yang surealis dan romantic
Dan
adakah dosa yang kita cipta
Kita hidup sebagai sepasang kepompong
Yang rebah sunyi dalam gairah
Menikmati cuaca dan larut dalam hujan
Engkau
kah yang mengetuk
Pintu
itu ?
Oleh andrin anggalia
Di tengah kabut hitam yang gerimis
Seorang wanita menunggu risau di dekat
Pintu rumahnya . . . .
Engkau
yang mengetuk pintu itu, tuhan ?
Di antara resah gerimis
Sebuah
ketukan mengampiri pintu
Ku
buka dengan segenap rindu
Udara kosong
Hampa
Tak ada siapa-siapa
Hanya desau angin
Memainkan rindu galau sukmaku
Tuhan
Aku
ingin kau ketuk pintu ini
Sebelum
sang nista menyentuh beku hati
Sebelum
catatan dosa merobek jantungku
Ketuklah
pintuku, tuhan. . . . . .
Kecantikan
bukanlah segalanya
Oleh
desi sri asmatuti
Kecantikan bukanlah segalanya
Kecantikan juga tidak menjamin masa
depan
Sekejap akan luntur
Tetapi, perilaku dan tutur bahasa, serta
sikap
Kitalah yang menentukan kemana arah masa
depan kita berjalan
Maka
dari itu, janghan sampai kita dibutakan
Oleh
kecantikan
Wanita
yang cantik adalah wanita yang mampu
Menjaga
kehormatannya, perilakunya, serta ahlak budi pekertinya
Sebuah
gerbang
Oleh desi sri asmatuti
Gerbang sekolah ku . . . . .
Yang terdiri dari beberapa batang besi
Dicat dengar warna biru .
Selalu di lewati oleh banyak orang
Walau hanya sebuah pagar biru
Engkau menjadi awal yang indah bagiku
Untuk injakan kaki disekolah ini
Awal dari sejarah peristiwa ku . . . .
Ohh
gerbang . . . .
Tanpa
kau
Kapan
aku harus mengawali peristiwa ini
PENDIDIKAN
karya : mahtiarini
Dia......................................
Adalah sumber
keberhasilan
Dia......................................
Adalah sumber
motivasi seseorang
tapi.........................
apa jadinya kalau dia,
disalah gunakan.....??
Hancur.......
Tidak akan ada
gunanya lagi
Hanya akan
meninggalkan sebuah nama
Yaitu...pendidikan
INDAHNYA
ALAM
oleh : mahtiarini
Betapa indahnya
alam di bumi ini
Gunung-gunung
menjulang tinggi
Pohon-pohon tumbuh
dengan asrinya
Menunjukkan betapa
indahnya ala mini
Laut
berombak-ombak
Mendadak
ramai
Seakan
menari-nari bahagia
SAHABATKU
Oleh : mahtiarini
Sahabat..............
Kau bagaikan
langit bagiku
disaat aku sedih
kau turunkan hujan
seakan-akan kau tau
saat ini aku sedang menangis
Sahabat...............
Kau selalu
menemaniku
Dalam duka
maupun suka
aku bahagia bila selalu bersamamu
berbagi rasa
berbagi cerita
bersatu dalam ikatan persaudaraan.
MENTARI
oleh
: mahtiarini
Rumput liar
bergoyang dengan mesranya
Menyambut pagi
dengan indah
Sorot matahari
pagi bagai emas
Kicauan burung
seakan berkata
Wahai engkau
matahari
Jangan pernah
bosan
Menebarkan
sinarmu yang indah
Langit cerah
berwarna biru
Mengiringimu
Dan tampak indah
bumi ini
FENOMENA
ALAM
oleh
: mahtiarini
Persahabatanmu
kini telah memudar
Apakah ini wujud
kebencianmu
Alam indah nan
ramai
Kudapati pagi
ini matahari yang indah
Tapi,
Aku
tak tau apakah esok seindah ini lagi
Padahal
telah melintas sebuah kenyataan
Dimata
bumi ini sudah tak bersahabat
Angin
kedamaianpun sudah memudar
Ricuh marak
bertaburan
Bagaikan sebuah
hukuman yang menimpa tiada henti
Apa ini salah
alam......
KEHIDUPAN
oleh
: nurdali elita
Seirng pasar
menyisih kicakwan
Burung yang
begitu riang
Menyambut sang
mentari pagi
Disuatu pagi
kucuba merangkai
Sebuah
kata-kata tentang kehidupan
Kehidupan
ini tidak menjanjikan
Kebahagiaan
sepanjang masa
Kadang
kala kehidupan
Manusia diasak dengan dugaan
Dan ujian sekitarnya teman kita
Akan hati dan tidak berusaha
Mencari suatu kesalah dari diri kita
Dan keadaan
Aku
ini bagaikan sebutir
Debu
di musim kemarau
Yang
ingin menggapai
Sebuah
cahaya yang ada di langit
Namun semua itu
khayalan
Bagi kehidupan
aku karna
Kehidupan ini
suatu nikmat
Yang menghargai
dan menyadarinya
TUNAS BANGSA
Oleh : nurdali elita
Kami adalah
penerus bangsa
Akan kami
perjuangkan
Sebuah cita-cita
dengan suntuk
Dan berhati
mulia......
Kami bangkitkan
Semangat
persatuan dan akan
Menentukan arah
dan tujuan
Kami tegakkan kepala
Lalu mengibarkan
bendera sang
Merah putih
Lalu kami
berkata
Kami adalah
tunas bangsa
IBU
oleh
: nurdali elita
Sembilan bulan
lamanya ibu mengandung
Melahirkan,membesarkan
Tangis tawa ibu
lalui
Dengan hati
iklas
Oh ibu.........
Hanya
terimakasih yang
Terikrar dari
lubuk hati yang mendalalm
Dan kini aku
telah dewasa
Aku akan
berfikir bagai mana
Ibu berikan
Ibu.........
Maaf jika ku
telah
Membuat mu
menangis
Maaf jika ku
membuat ibu marah
Kini aku
menyadari bahwa ibu adalah
Wanita yang
mulia untuk hari ini
Esok dan
selamanya
SAHABAT
oleh
: nurdali elita
Sahabat adalah
lilin saat
Mata kehilangan
sinar
Sahabat adalah
suara
Saat mulut tak
bisa berkata
Sahabat menjadi tongkat
Saat
kaki rapuh berpijak
Sahabat
menjadi selimut
Saat
tubuh menggigil kecut
Sahabat
adalah hawa pengisi
Ruang
hampa di hati yang sepi
TINGGAL JEJAK
Oleh
: nurdali elita
Indahnya jejak
yang kau tinggalkan
Tapi sakit saat
kaki melangkah pergi
Indah saat
tangan meu jabat
Tapi sakit saat
kau lambaikan tangan
Kau ucap selamat
tinggal
Manis mulutmu
lanturkan kata-kata
Tapi.....
Indah serta
tajam pandangan
Kedua bola mata
kutuju hanya
Untuk memandang
wajahmu
Tapi............
Tangis yang
datang saat kau ucap
Terima kasih
untuk semua
Dan kini hanya
Tuhan.........
Yang tau betapa
rapuhnya hati ini
Saat kau pergi
BUNDA
oleh
: munawaroh
Bunda kasih
sayang mu sepanjang masa
Tanpa lelah kau
menyayangi ku
Tanpa peduli
akan diri mu sendiri
Sudah kah aku
membalas kasih saying mu
namun balasan apa yang kau dapat kan
dari ku
bisakah aku melindungi mu.???
disaat kau menjerit menangis dan
terluka
Bertahun-tahun
kau melindungi ku
Dari derita luka
dan keburukan
Kau selalu
melakukan yang terbaik untuk ku
apakah semua bisa ku balas
tapi balasan apa yang sangup ku
berikan pada mu
tak ada yang mampu untuk membalas
kasih sayang mu
kasih sayang mu tak akan pernah
rapuh sepanjang hayat ku
terima kasih bunda...........
KENANGAN
oleh
: munawaroh
Angin bertiup
begitu kencang
Hujan pun datang
begitu deras
Kegelapan pun
mulai mendatang
Kesunyian pun
mulai menerpa
aku terpaku terdiam diri
aku bertanya pada kegelapan
masih adakah terang
yang akan datang menyinari
jika memang semua telah
terkubur
tapi mengapa aku masih
berharap
hancur lulu semua di
telan angin
kini harapan
tinggal lah kenangan
hanya air
mata yang jatuh bertetesan
BUNDA
Oleh
: munawaroh
Cahaya mu
bagaikan bulan
Yang menyinari
gelapnya malam
Do’a mu bagai
kan mentari
Yang menyinari
setiap langkah ku
kasih sayang mu
tak terkalah kan oleh apa pun
cinta kasih mu
tiada tandingannya bagi ku
Bunda.........
Kau adalah
panutan bagi ku
Kau adalah
anugerah dalam hidup ku
Senyum mu adalah
kebahagian ku
Air mata mu
adalah mimpi buruk bagi ku
kau pelita penerang
hidup ku
kau segalanya bagi ku
i love you
bunda................
SAHABAT
oleh
: munawaroh
Indahnya
hari-hari ku bersama mu
Berjalan dengan
indahnya waktu
Kau dan aku
selalu bersama
Kau adalah
sahabat terbaik ku
dalam susah kita bersama
dalam senang kita pun selalu bersama
setiap hari ku selalu bersama mu
kau adalah sahabat sejati ku
Sahabat kini kau
telah melupakan semuanya
Kau tinggal kan
aku sendiri tanpa mu
Kau lupakan
cerita-cerita kita yang dulu
sahabat kau selamanya adalah
sahabat terbaik ku
aku selalu berharap kita bisa
bersama lagi
kembali dan menjadi sahabat ku yang
dulu lagi
PURNAMA
BULAN
Oleh :
munawaroh
Cahaya mu sangat
lah indah
Menghiasi
malam-malam yang kelam
Dikelilingi
bintang-bintang yang kecil
Yang tak kalah
indahnya
Melihat mu aku
tersenyum
Aku ingin sekali
seperti mu bulan
Yang bercahaya
menerangi seluruh dunia
Semua orang
mengagumi mu
Melihat indah
nya cahaya mu
Bulan kau sungguh
indah sekali
PEMANDANGAN
ALAM
Oleh
: muhammad tobri
Saat menjelang pagi
Di mataku
Terlihat
pancaran yang sungguh indah
Saiyah dan juga pepohonan
Nan rindang yang
sangat aku suka
Aku hirup udara
yang segar
Saat mataku
melihat ke atas
Di langit yang
biru itu terdapat
Pelangi merona
alangkah gembiranya
Hatiku sangat
menyukai
Pemandangan ini
oh.........
Pemandangan
alamku yang sangat indah
BANJIR
Oleh
: muhamad tobri
Banjir.........
Kau telah
mengenangi negeriku
Kau telah
membuat berantakan negeriku
Entah kenapa kau
sellu datang
Setiap
tahun........
Banjir........
Mengapa selalu
datang tiba-tiba tanpa
Memberpertandaan
Mungkin ini
cobaan bagi kami
Kelalaian
merawat bumi ini
Sehingga bumi
menjadi dingin
Kotor yang kami
rasakan
Tuhan.............
Tolong hentikan
cobaan ini kami berjanji
Akan sellu
merawat bumi ini
ALAM
SEMESTA
Oleh
: muhamad tobri
Alam semesta
yang di ciptakan tuhan
Tempat semua
makhluk hidup
Tuhan ciptakan
laut.............
Bumi.........hutan..........dan
segala isinya
Padi yang
menguning kini jadi kering
Hutan yang
selama ini tempat hidup hewan
Kini tinggal
kenangan karna ulah
Tangan manusia
Laut yang dulu
bersih, kini kelam
Karna bom
satwanya hilang itu juga
Ulah tangan
manusia
Manusia sadarlah
atas kelakuanmu
Nikmatilah
kekayaan alam ini
Sebelum tidak
bisa melihatnya lagi............
AIR
Oleh : muhamad tobri
Air…..
Kau sangat
berjasa bagi alam semesta
Hewan,
tumbuh-tumbuhan, petani, tanah
Dan hutan
Kalau
tidak ada air
Alalmpun
jadi kekeringan
Semua
makhluk akan kehausan
Kalau
tidak ada kau
Bungapun layu
Kalau tidak ada
kau
Padi pun takkan
tumbuh
Kalau tidak ada kau
Hutan
jadi gersang
Kalau
tidak ada kau
Manusiapun
bisa mati
Kami
berterima kasih
Padamu..............
Tapi kami juga
harus
Menjaga
kebersihanmu
Agar kau tidak
tercemari
Terma kasih air
HUTAN
Karya
: muhamad tobri
Hutan...........
Engkau telah menyelamatkan
bumi
Menyelamatkan
bumi dari bencana
Bencana yang
hampir melanda kami
Kau juga tempat
kami berteduh
Tapi mengapa masih
ada orang yang tidak menyayangi mu
Tak
menghiraukanmu
Tak menghiraukan
jasa-jasa yang telah
Kau berikan
kepada kami
Tapi tenanglah................
Kami akan
berusaha menjagamu
Dari kesensaraan
hidupmu
Karna kau selalu
diburu oleh mereka yang
Menyiksamu
Terimakasih
hutan
Kau telah banyak
berjasa bagi makhluk hidup
SENANDUNG
LAGU ITU
Karya:
resa lestari
Senandung lagu
itu masih terniang ditelingaku
Bak angin yang
mendesah berlalu
Kilasan api dimataku yang sayu
Menanti setetes
embun pengobat rindu
Senandung
lagu itu yang syahdu
Memasuki
setiap lorong hatiku
Membuntuti
setiap langkah kakiku
Mengiringi
setiap detakan jantungku
Senandung lagu
itu memnyimpan berjuta anganku
Impian yang
bersarang didalam jiwaku
Harapan kian
menjulang yang menyiksa kalbu
Keinginan yang
meronta-ronta dalam hatiku karna senandung lagu itu.
SAHABAT
Oleh
: resa lestari
Sahabat adalah
lilin
Saat mata
kehilangan sinar
Sahabat adalah
suara
Saat mulut tak
bisa berkata
Sahabat
menjadi tongkat
Saat
kaki rapuh berpijak
Sahabat
tubuh menggigil kecut
Sahabat
adalah hawa pengisi
Ruang
hampa dihati yang sepi
MISTERI
ILAHI
Oleh : resa lestari
Hidup adalah
misteri dan berwarna-warni
Merah, kuning,
hijau dan biru
Semua tergabung
dalam pelangi
Pelangi yang
menghiasi langit
Dengan cahaya
kedamaian
Memberi semangat
hidup
Bagi umat
manusia
Aku
telah dewasa
Seiring
dengan waktu
Umurku
bertambah satu tahun
Sepertinya
aku tak biasa
Aku
rindu masa lalu
Masa
yang paling lucu
Bermain dan
bercanda ria
Yang membuat aku
bahagia
Tapi kini sudah
berbeda
Aku bingung
harus berbuat apa
Aku hanya bisa
berusaha
Untuk meraih
cita-cita
IBU
Oleh
: resa lestari
Kau seperti
awan....
Yang selalu ada
disiang hari dan malam...
Yang tanpa lelah
menghiasi angkasa...
Yang selalu
indah dipandang mata...
Aku melihat
senyummu disana...
Secerah mentari
menyapa hari...
Seolah malam
meluputkan badai...
Kelam
menenangkan ku dalam dekap...
Tak biarkan
jiwaku sesaat...
Luka-luka kau
balut sendiri....
Segala daya kau
himpun kembali...
Meski tanpa sang
imam penjaga...
Juangmu tak
pernah pupus.....
Langkahmu tak
pernah putus....
Gigihmu tak
terbatas...
Semangatmu tak
habis terkuras...
Engkaulah sang
perkasa...
Engkau sang
bunda....
ESOK
Oleh
: Hidayatul fitroh
Esok……..
Sebuah kata
singkat namun penuh ketidak pastian…
Gambaran dari
sebuah waktu yang penuh tanda Tanya..
Perlambang dari
semua keraguan dan harapan yang tak kan ada jawabnya
Jika kau Tanya
kan saat ini…
Esok……
Waktu dikala
semua kebaikan akan kau tuai pendamainnya,
Dan kau pun akan
bahagia…
Akan tetapi juga
waktu dimana semua keburukan
Akan kau tuai kegundahan
dan
Kau pun akan
terpuruk
Esok……
Tak kan kunjung
usai jika ku tuliskan dengan ribuan kata,
Jutaan kocehan …
Hanya satu yang
pasti…
Gapai lah esok
dengan segala kebaikan dan semangat.
UNTUK SAHABATKU
Oleh
: Hidayatul fitroh
Sahabat, waktu
telah mengantarkan kita pada satu titik pemahaman
Bahwa di dunia
ini tak ada yang abadi
Kini saatnya
kita harus berjalan sendiri
Melangkah
mengikuti takdir yang telah tergariskan
Dalam ruang dan
watu yang berbeda
Ketika
kebersamaan menjadi langka
Ketika canda
tawa begitu berharga
Sahabat, semoga
waktu tak membuat kita lupa
Bahwa kita
pernah ada
Pernah punya
cerita
Sahabat,
abadilah tercipta lebih dari cinta
UNTUK IBU
Oleh
: Hidayatul fitroh
Selama Sembilan
bulan engkau mengandungku
Engkau
memberikan cintamu kepadaku
Berjuang
menghalau derita kehidupan ini
Demi aku anak
yang kau kasihi
Ibu
perjuangnanmu sangat berat
Di
antara hidup dan mati engkau keluarkan
Cucuran
darah yang engkau keluarkan
Seakan
tiada lagi harapan hidup
Ibu aku hadir di
dunia ini karenamu
Aku melakukan
sesuatu karena cintamu
Aku berharap
kasihmu padaku selamanya
Kini aku tidak
tau untuk berbuat apa
Aku
tidak tau membalas budimu
Bahkan
aku menangis untuk berharap kehadiranmu
Saat
ini engkau telah pergi
Pergi
meninggalkan ku selamanya
Ibu aku berjanji
dalam hidupku
Aku akan
melakukan yang terbaik untukmu
Menjadikan
pedoman dalam hidupku
Berharap kau
tenang di alammu
Ibu
perjuanganmu sungguh besar
Harapanmu
sungguh bermakna di hidupku
Kisahmu
menuntunku pada indahnya kehidupan
Terimakasih
ibu
HARAPAN AKU
Oleh : Hidayatul fitroh
Bukan dengan
segala gundah dan keluh kesah
Karena damai
tidaknya esokmu, tergantung laku mu
Saat ini suara
gemuruh terus bersahutan
Awan mendung
sudah terlihat
Disaat itulah kaki ku melangkah
untuk mencari pekerjaan
Awal kehidupan nyata sudah ku
temukan
Hari demi hari ku jalani hidup ini
Hingga aku merasakan lelah mencari
pekerjaan yang tak kunjung ku temui
Berbagia
rintangan ku lalui
Berbagai
cemoohan orang ku dengat
Berbagai
penghinaan ku rasakan
Tapi, orang tua
ku selalu ada di saat membutuhkannya
Dirangkulnya
diriku
Dipeluknya
diriku
Diciumnya
dahiku
Sambil
berkata
Anak
ku, bangkitlah nak… kejar masa depanmu
Jangan kau
sakiti dirimu hanya dengan kau tidak mendapat pekerjaan
Bangkitlah
semangat lah nak….
Masih banyak
pekerjaan yang sedang menunggu mu
Hari-hari ku
lalui dengan semangat
Hingga pekerjaan
pun datang padaku…
CURHAT
Oleh : Hidayatul fitroh
Sisnisnya mata
memandang
Ku tak peduli
Bukan urusanku…
Terserah mereka
bilang apa
Aku,,,, ya tetap
aku…
Aku tak peduli
dengan apa pendapat mereka tentangku
Tapi ku bosan
,,,
Bosan begini
terus
Capek,,,,
Ingin aku untuk
beristirahat,,,,
Sejenak.
NEGERI IMPIAN
Oleh
: Hidayatul fitroh
Rembulan terbit
dari barat, seperti wajah yang bulat
Seakan
menyiratkan yang tak tersurat
Di balik
charisma kemilaunya cahaya yang semburat
Menghipnotis
hati supaya terpikat
Lemah gemulai
gerakanmu
Iringi lagu
rindu yang mendayu
Sendu tatap
matamu menghiba pelepas rindu
Tujuh purnama
telah kau tunggu
Tujuh negeri
telah kau lewati
Masih belum kau
temui apa yang kau cari
Di antara
bimbangnya hati
Apa sebenarnya
yang kau cari
Tanpa jawab yang
kau dapati
Bertambah
galaulah hati
Melihat nasib
ini negeri
Anak kurang gizi
Begelimpangan
bayi mati
Ibu-ibu tak
punya asi
Menggilanya
aborsi
Merajarelanya
multilasi
Ditingkahi
bobroknya birokrasi ini negeri
wau hebat karya kalian bisa muncul di internet loe................
BalasHapuskami perwakilan dari mahasiswa/i UNIVERSITAS JAMBI memberikan apresiasi yang luar biasa..
BalasHapuspuisi kalian AMAZIIIIIINNNGG....!!!!
semangat lagi ya buat puisinya..